Selasa, 06 Januari 2015

TAMAN WISATA BATAM MINIATURE HOUSE INDONESIA


            Taman Batam Miniature House Indonesia terdapat di kawasan Bengkong. Taman ini masih termasuk dalam kawasan wisata golden prawn. Di taman ini terdapat  33 rumah adat dalam versi yang mini.
            Untuk menemukan taman ini sangat sulit, saat anda sudah berada di kawasan Golden Prawn tidak ada petunjuk dimana taman wisata itu. Anda terpaksa harus berkeliling sebentar sampai menemukan gerbang kecil bertuliskan SELAMAT DATANG, BATAM MINIATURE HOUSE INDONESIA" yang hanya sebesar gang kecil.
Di Taman Wisata ini dapat dilihat berbagai rumah adat Indonesia dengan ukuran mini yaitu hanya setinggi 1,5 meter. Taman ini tidak terlalu luas sekitar 40m x 60m. Untuk masuk tidak dipungut biaya, hanya ada kotak sumbangan seikhlasnya. Walaupun gratis, tapi tempat ini sangat bersih, rapi dan terawat. Berikut beberapa gambar miniature yang ada,
·         Rumah Bentang, Kalimantan Barat

·         Rumah Banja, Kalimantan Selatan

·         Rumah Kariwari, Irian Jaya / Papua

·         Rumah Joglo DIY dan Jateng

·         Rumah Joglo Jawa Timur

            Masih banyak lagi miniature rumah adat yang ada di taman ini, jika anda ingin melihat selengkapnya datang saja ke kawasan ini. Ini juga bagus untuk anak-anak mengenal rumah adat Negara sendiri.
Pintu Keluar                                                   
            Untuk restaurant disekitar sini anda bisa mengunjungi Seafood Restaurant terdekat yang bernama Golden Prawn Restaurant and Seafood, ada juga Restaurant Golden Prawn 555 dan sebagainya, karena memang Golden Prawn ini lebih dikenal dengan reastaurant-nya. Untuk akomodasi di kawasan ini terdapat Golden View Hotel, hotel berbintang lima yang terletak di sebelah restaurant tersebut. Bagi anda yang dari luar Kota Batam bisa menginap di Hotel ini selagi mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah Bengkong ini.

Come On, Let’s Go to Batam! And Don’t Forget to Visit this Place :)

Minggu, 27 April 2014

KAMPUNG VIETNAM DI PULAU GALANG, BATAM



Pulau Galang, pulau yang terletak di wilayah Batam Kepulauan Riau ini memang mempunyai sejarah saksi bisu para pengungsi Vietnam pada tahun 1979. Menurut sejarah, orang-orang Vietnam mengungsi ke pulau ini akibat adanya peperangan di Vietnam. Mereka menolak adanya peperangan sehingga melarikan diri dari Negaranya dengan menggunakan perahu hingga sampai di Pulau Galang.

Di Pulau ini terdapat peninggalan-peninggalan bekas para pengungsi Vietnam. Diantaranya seperti Gereja, Vihara, Pagoda, Mushola, barak-barak bekas tempat tinggal, Humanity Statue dll.

Para pengungsi-pengungsi Vietnam ini dibantu oleh Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB untuk dibuatkannya fasilitas-fasilitas seperti tempat ibadah, rumah sakit, sekolah dan masih banyak lainnya.  Berikut ini ada beberapa sejarah peninggalan-peninggalan para pengungsi Vietnam di Pulau Galanng. Diantarannya :

Ø  Barak atau Camp bekas tinggal para pengungsi Vietnam

Barak atau Camp ini adalah tempat yang dipakai tempat tinggal para pengungsi Vietnam di Pulau Galang selama bertahun-tahun.
Ø  Pagoda Quan Am Tu
Pagoda Quan Am Tu ini didirikan pada Tahun 1992 dan merupakan tempat untuk beribadah para pengungsi Vietnam. Di Pagoda ini juga terdapat patung "Dewi Guang Shi Pu Sha" atau yang lebih akrab disebut "Dewi Kuan Im". Patung ini berada tepat di bagian halaman atas sebelah depan Pagoda. Dan di Pagoda ini juga terdapat patung Sun Go Kong, Tong Sam Cong, Chu Pat Kay  yang pernah di gambarkan di film-film. Juga masih terdapat banyak patung-patung lainnya.

Ø  Hospital
Hospital ini digunakan untuk menampung para pengungsi yang sakit. Hospital ini merupakan bantuan fasilitas dari Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB untuk para pengungsi Vietnam.
Ø  Sekolah Bahasa
Pada waktu masih aktif, sekolah ini dulunya digunakan Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB untuk meningkatkan kemampuan bahasa para pengungsi. Pada waktu itu para pengungsi di wajibkan untuk memiliki keterampilan berbagai bahasa, terutama bahasa Inggris dan Prancis.

Ø  Humanity Statue

Patung Humanity Statue ini menggambarkan sosok seorang Tinh Nhan Loai seorang pengungsi Vietnam yang bunuh diri akibat mengalami tindak kekerasan setelah diperkosa oleh sesama pengungsi.
Para pengungsi kemudian membuat patung Taman Humanity ini sebagai simbol untuk mengenang Tinh Nhan Loai.
  • Ruang Tahanan
Ruang Tahanan ini digunakan untuk menahan para pengungsi yang melakukan tindak kekerasan seperti pembunuhan, pemerkosaan dll.
  • Perahu
Perahu ini adalah alat transportasi yang digunakan para pengungsi Vietnam datang ke Pulau Galang, mereka berada di perahu ini selama berbulan-bulan di tengah lautan untuk sampai ke Pulau Galang. Perahu ini sempat di tenggelamkan bahkan ada juga yang dibakar, menggambarkan mereka tidak ingin di pulangkan ke Negara asalnya Vietnam.

Disini juga tedapat Museum tempat peninggalan-peninggalan sejarah para pengungsi Vietnam. Bermacam-macam barang bekas peninggalan yang di tempatkan di Museum ini, seperti foto-foto, lukisan dll. Yang menggambarkan kisah pengungsi Vietnam pada waktu itu.

Bagi anda yang mau berkunjung ke Pulau Galang ini, anda dapat menggunakan transportasi darat melalui Jembatan Barelang, perjalanan yang ditempuh sekitar 2 sampai 2,5 jam. Tetapi anda harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewa, soalnya tidak terdapat transportasi umum yang mengakses kesana.

Sumber :
http://tourismnews.co.id/category/destinations/menengok-camp-vietnam-sejarah-pilu-manusia-perahu-di-batam
http://travel.detik.com/readfoto/2013/10/02/104500/2092467/1026/1/kisah-tragis-kampung-vietnam-di-pulau-galang-batam